Wednesday, November 11, 2015

Bromo Tengger Semeru Ultra 100 2015 - 30K

#btsultra100 (Bromo Tengger Semeru Ultra 100) adalah sebuah acara lari alam yang berlokasi di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Nomor lari yang ditawarkan dalam acara ini adalah 170K (100 miles), 102K, 70K, dan 30K. Untuk nomor terakhir tidak termasuk kategori ultra karena dalam dunia lari, jarak ultra adalah jarak diatas full marathon (42K). Bisa dibilang kelas 30K adalah kelas yang cocok untuk first timer untuk mencoba menjajal lari lintas alam namun berat karena cut off time (COT)-nya bisa dibilang cukup sempit. Hal itu dapat dilihat dari perbandingan jumlah finisher pada tahun 2014. Secara keseluruhan (laki-laki maupun perempuan), dari total 192 peserta yang start, hanya 60 peserta yang finish (31.25%). http://www.bromotenggersemeru100ultra.com/result/result-2014/result-2014-30k


  • Persiapan
Awalnya sebenarnya saya ingin berpartisipasi di Mesastila 21K. Namun berhubung ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan pada saat itu, saya akhirnya memutuskan untuk mengikuti BTS30K.
Agustus
Persiapan yang dilakukan mungkin tidaklah spesial seperti lari trail seminggu sekali atau lebih, atau latihan yang lainnya. Saya memaksimalkan waktu yang ada dengan bangun lebih pagi dan lari rutin 2-3 kali seminggu. Jarak pada weekdays biasanya sekitar 5-6K, sedangkan pada weekend diusahakan 10K.
September
Minggu pertama saya berpartisipasi di event Mapala UI Half Marathon yang diadakan di UI (lumayan dapet gratis, terima kasih Indorunners Depok alias Derby!). Pada hari Sabtu (12/09) di minggu kedua September saya isi dengan birthday run! Karena kebetulan sedang di Bandung, saya akhirnya memutuskan untuk birthday run dari rumah ke Lembang via Dago. Jarak dan tanjakannya lumayan banget buat latihan loh (elevation gain-nya 815m berdasarkan Endomondo -
Bandung-Lembang


Pada minggu ke-4 tepatnya tanggal 25 saya mencoba menjajal trek kebun teh di Perkebunan Teh Ciliwung, Puncak. Dapet rute di endomondo, lumayan banget latihan 15K dengan pemandangan kebun teh (detail: http://t.co/6uWbdQdkHN).

Perkebunan Teh Ciliwung
Capture Nike+ Perkebunan Teh Ciliwung

Oktober
Pada bulan ini saya dua kali long run. Yang pertama HM (3/10), yang kedua adalah 17K (25/10). Pada bulan ini juga saya ikut monthly run-nya #BTGcampus di Bandung (14/10). Waktunya pas banget pas lagi libur. Disitu dapet banyak temen baru, salah satunya @novindriyani yang pas lagi ngobrol-ngobrol ternyata doi ikutan BTS30K juga. Pas H-7 (31/10) ternyata dapet kesempatan pulang ke Bdg. Akhirnya janjian sama Novi buat long run terakhir sebelum BTS30K. Dapet 15K di long run terakhir ini.
November
Di hari Selasa (2/11) sempet lari 9K dan hari Kamis (5/11) sempet lari santai 3K bareng @rahmatikao yang udah punya jadwal lari santai tiap Kamis sore di Stadion UI.
  • Keberangkatan
Setelah mendapatkan izin dari client dan senior, saya akhirnya membeli tiket perjalanan pergi dan pulang sekitar seminggu menjelang event. Saya pergi menggunakan pesawat Citilink (6/11) pukul 4.10. Pilihan yang tepat dengan harga cukup baik dibanding harus naik maskapai yang terkenal suka delay walaupun murah. Ternyata saya satu flight sama Novi. Lumayan jadi ada temen ngobrol buat menghabiskan waktu selama boarding.
Saya mendaftar BTS30K ini tidak janjian dengan siapa-siapa. Hal itu menyebabkan saya langsung gerak cepet untuk mencari akomodasi. Kebetulan di group FB Trail Runners Indonesia ada yang menyediakan fasilitas shuttle ke Bromo. Langsunglah saya booking. Daripada kalau ngeteng jadinya bakal lebih cape. Belakangan setelah berkoordinasi dengan teman-teman Derby, ternyata mereka juga nanti akan menyewa kendaraan. Yah sayang sekali, tau gitu kan bisa bareng mereka aja. Lain halnya untuk akomodasi. Karena saya cukup buta dengan penginapan di Bromo, saya belum melakukan pemesanan apa-apa. Ternyata Derby juga mau menyewa penginapan bareng-bareng. Akhirnya saya pun ikut bergabung.
Tiba di Surabaya hari Jumat pagi, saya masih harus menunggu shuttle yang baru akan jalan jam 9 pagi. Akhirnya saya habiskan dengan tidur dan membaca buku di kursi bandara. Di elf yang saya tempati, saya mendapatkan beberapa teman baru, diantaranya Mas Ferza dan Mas Daniel. Mereka berdua mengambil 70K di BTS kali ini. Hebat!

Rombongan Derby di Bandara Juanda (ga full team)
Rawon Nguling. Penampilannya mungkin kurang menarik. Tapi rasanya...beuh! Mantap dan dagingnya tebel!

Bareng Mas Ferza & Mas Daniel dan rombongan Pak Nanang di Rawon Nguling
  • BTS 30K
6 November 2015
Sekitar jam setengah 3 akhirnya kami tiba di Lava View. Setibanya disana saya langsung mengambil racepack dan menunggu final briefing dari komite sebelum race esok hari. Oh iya, pada jam 5 sore ini juga akan flag-off untuk peserta 170K. Setelah briefing, saya akhirnya memutuskan ke penginapan bersama teman-teman dari Derby untuk beristirahat. Maklum, semalam baru dapet tidur 30 menit, walaupun selama di elf juga sering tidur sih, hehe. Singkat cerita, malam ini saya mempersiapkan peralatan yang akan dibawa besok dan kemudian beristirahat.

Racepack Collection
Persiapan (1)
Persiapan (2)
7 November 2015
Saya bangun sekitar jam 4 pagi. Suhu udara di Bromo sangat dingin, apalagi untuk saya yang memang tidak kuat dingin. Setelah semua siap, sekitar jam 5 kami (Pak @m_a_o_l, @maulanagituri, dan saya) berjalan menuju venue.

KM 0 (Lava View) - KM 7 (B29)
Tepat jam 6.00 BTS30K dimulai! Rute-rute awal yang dilalui adalah kita menyusuri punggung gunung dengan view Bromo dan lautan pasirnya. Pada waktu itu sedang kabut, sehingga pemandangannya malah sangat bagus!
Derby (UI Runners) - Starting Line (Pak @m_a_o_l's cam)
Salah satu pemandangan KM 0 - KM 7 sebelum tanjakan B29 (@maulanagituri's cam)
Turunan sebelum tanjakan B29

Sesuai tips penting yang saya dapatkan dari beberapa teman dan peserta BTS30K tahun lalu (Super thanks to Kak Gerry, Mbak @chiaharijanto, dan Bang Mamet) yaitu kalau bisa start di depan supaya ga ngantri di Tanjakan B29. Karena saya tidak bisa start di bagian depan, akhirnya saya geber di kilometer-kilometer awal untuk menghindari kerumunan yang berpotensi menyebabkan antrian di tanjakan B29. Benar saja, ternyata Tanjakan B29 adalah tanjakan yang terjal, panjang, dan sempit. Kalau dilihat dari bawah....itu...tinggi...banget... Kalau kamu terhalang kerumunan, maka akan sulit untuk menyusul pelari di depan dan mau tidak mau harus antri, yang kemudian akan memakan waktu yang lumayan. Dengan kondisi keluar dari kerumunan pelari, hal itu cukup mempermudah saya untuk ngesot dan merayap di Tanjakan B29.
Video tanjakan B29 bisa dicek di: https://www.instagram.com/p/96R6ropBo-/
Tanjakan B29: dalam jarak sekitar 1.5-2 km naiknya 500 meter. Curam!
Memasuki Tanjakan B29
Tanjakan B29

Setelah sampai di checkpoint Puncak B29 (KM 7), kita bisa mengatur napas kembali, sebelum melanjutkan perjalanan. Jangan lupa foto disini! Karena pemandangannya keren! Di Puncak B29 ini saya ketemu sama @fitraraditya yang ternyata tinggal orang Depok. Lumayan bisa minta tolong buat gantian fotoin. :D
Pemandangan dari Puncak B29! Walaupun naiknya penuh perjuangan, pemandangannya luar biasa.

KM 7 (B29) - KM 16.3 (Jemplang)
Pada jalur ini rutenya naik-turun. Tidak lebih berat dibandingkan jalur sebelumnya karena tanjakannya tidak ada yang securam tanjakan B29. Hanya jalurnya saja yang cukup panjang (9.3 km). Setalah KM 10, jalur pada rute ini cenderung turun. Di Jemplang ada checkpoint dan juga water station. Lumayan makan jeruk setengah buah, bikin seger.

KM 16.3 (Jemplang) - KM 24 (Masuk Bukit Pasir)
Dari Jemplang jalur yang dihadapi adalah jalan pasir yang sedang dikonstruksi, jalan beton, dan pasir. Sampai dengan KM 18 jalur ini terus turun.. Lumayan bisa menaikkan pace kalau lutut dalam kondisi baik-baik saja. Atau menjadi jalur penyiksaan untuk yang sedang sakit lutut. Setelah itu, jalur yang cukup panjang adalah jalur pasir. Mendekati masuk ke Bukit Pasir kita bisa menyaksikan yang orang-orang sebut pasir berbisik.
Video jalur ini dapat dilihat di: https://www.instagram.com/p/9yB1ccJBiT/
Pemandangan antara KM 16.3 - KM 24 (1)

Pemandangan antara KM 16.3 - KM 24 (2)

Pemandangan antara KM 16.3 - KM 24 (3)
Pasir Berbisik

KM 24 (Masuk Bukit Pasir) - KM 26.1 (WS Tangga Bromo)
Bisa dibilang... rute ini adalah 2 km terpanjang dalam hidup hahahaha. Terdengar lebay tapi beneran! Di aplikasi sih tercatat pace 27. Sebenernya masih lebih parah Tanjakan B29 sih (pace 28), tapi mungkin karena lewat B29 masih di kilometer-kilometer awal dan ga berpasir, jadinya badan masih fit. Kalau di Bukit Pasir ini.. hmm. Kombinasi track berpasir...tanjakan.. KELAR! Ditambah lagi ga pake gaiter. Perlu beberapa kali bongkar sepatu dan kaos kaki karena terlalu banyak pasir yang ada di dalemnya. Kalau saya kemarin sempet lecet di bagian tumit. Awalnya kirain ada pasir yang ganjel karena sakit terus walaupun udah bongkar sepatu dan kaos kaki. Eh ternyata lecet. Setelah dikasih hansaplast, sangat jauh mendingan. Naik bukit-turun bukit-naik bukit-turun bukit-naik bukit-naik bukit-naik bukit. Kaya ga abis-abis itu bukit pasirnya *ketawa miris*. Sampai akhirnya terlihat tangga arah Bromo dan ada tenda pengambilan gelang! Pada BTS30K tahun ini, rute 30K tidak naik ke atas Bromo karena tidak diperbolehkan oleh pihak Taman Nasional karena alasan keamanan. Jadi setelah pengambilan gelang, rute langsung turun. Tidak jauh dari checkpoint pengambilan gelang ada water station. Pas banget soalnya waktu itu minuman di bladder udah habis-sehabis-habisnya. Sampe water station langsung buka sepatu dan kaos kaki buat ngebuang pasir, minum, dan isi bladder dengan air mineral.
Bukit Pasir (1)

Bukit Pasir (2)

KM 26.1 (WS Tangga Bromo) - KM 29.1 (Lava View)
Dari WS dibawah tangga Bromo ini, medannya adalah full pasir sampai menjelang Lava View. Sampai di bawah Lava View, medannya udah aspal...tapi nanjaknya ga santai. Ujian banget ini menjelang finish line. Sambil jalan kaki naik ke Lava View, saya akhirnya menghabiskan jelly yang saya beli. Langsung ludes sebungkus! hahaha. Setelah sampai di daerah datar, menjelang finish line akhirnya saya mulai lari lagi....dan akhirnya Puji Tuhan, FINISH! Waktunya adalah 5:21:16 (http://www.bromotenggersemeru100ultra.com/result/2015).







Waktu yang udah bagus menurut saya. Karena target saya ikut event ini adalah bisa nikmatin pemandangan baru (sebelum ini saya belum pernah ke Bromo), cari pengalaman ikut event yang "agak serius", dan yang penting dibawah COT (6 jam), mau beberapa menit atau beberapa detik juga gpp deh haha.
Sesampai di finish line, setelah ambil medali dan kaos finisher, tidak lupa foto sendiri dan juga foto bareng sama bib no. 0158 (Langlois Denis, France) karena sering lari barengan meskipun kadang dia di depan atau kadang sebaliknya gw yang di depan sejak KM 10 sampai finish line. Setelah itu, sambil menikmati refreshment dan istirihat di finish line saya nunggu beberapa temen saya yang belum finish, ada Molan, Pak Maol sama Novi. Molan dan Novi finish under COT! Yeay! Sedangkan Pak Maol finish over COT, tapi tetep menyelesaikan race. Tidak tergoda dengan tawaran-tawaran tukang ojeg di medan berpasir. Angkat topi buat Pak Maol!

Berikut beberapa perbekalan yang saya bawa: (dan yang sisa setelah finish)
1. Water bladder 2 liter (isi pocari) - soalnya kalau cuma bawa air mineral suka kembung - (kehabisan di sekitar KM 24)
2. Fitbar 4 bungkus (sisa 2)
3. Sugus 1 bungkus (sisa beberapa butir)
4. Jelly Inaco 1 bungkus (habis)

FINISH! (taken by The Official Photographer #BTSultra100)
30K Medal
He was my pacer since KM 10 until the finish line. Thank you Sir!
Teman baru yang ternyata dari Depok juga! @fitraraditya (@fitraraditya's cam)
Temen latian long run terakhir! Salah satu dari sembilan perempuan yang under COT di 30K. Salut gw sama lo Nov!

Kondisi kaki dan sepatu setelah finish.

Berhubung perut sudah lapar, akhirnya saya dan Molan kembali ke penginapan untuk mencari makan dan bersih-bersih. Sampe di penginapan langsung pesen nasi goreng dilanjutkan dengan mie rebus. Laper banget! Sore harinya, satu per satu anak Derby yang ikut 70K mulai kembali ke penginapan. Finisher untuk 70K dari Derby ada 2 orang, yaitu Bang Ary dan Bang Arsy. Selamat Bang! Sedangkan  Mbak Penny, Cilid, dan Mas Yudi ternyata harus DNF. Kalian tetap luar biasa! Saya aja belum kepikiran ikut event dengan jarak segitu... yang startnya aja tepat tengah malam. Setelah berbagi cerita tentang race barusan, akhirnya kita semua terlelap.

8 November 2015
Bangun pagi, kemudian packing. Sambil menunggu elf datang, saya pergi ke Lava View bareng Molan untuk menikmati view Bromo di pagi hari. Indah! Pagi itu saya mendapat temen baru lagi yaitu @andarianindya dari Bandung dan rombongan dari Manado. Juga dapet kesempatan foto bareng sama ultraman Indonesia, yaitu Kang HW. Rombongan kloter pertama Derby bertolak ke Surabaya sekitar jam 7 pagi langsung menuju Bandara Juanda Surabaya. Berhubung saya pulang naik kereta dari Stasiun Gubeng jam 4 sore, akhirnya saya memutuskan untuk jalan-jalan dulu di Surabaya. Oh iya, sebelumnya kita juga udah mendapat kabar bahwa Sensei Herry juga menjadi finisher untuk 102K. Bravo!

Sarapan bakso malang dengan pemandangan indah
@andarianindya-saya-Kang HW-@maulanagituri (@maulanagituri's cam)
Rombongan dari Manado (salah satunya @novanadrian), quote of the day: "Dateng jauh-jauh cuma buat siksa diri" hahahaha
See you next time guys!

  • Kepulangan
Sesampai di Bandara Juanda, saya langsung mencari Bus Damri untuk menuju ke kota. Tidak lupa mengontak beberapa teman untuk mencari tahu kuliner apa saja yang bisa dinikmati siang hari. Setelah diarahkan oleh Haryo (temen SMA saya yang dulu kuliah di ITS) untuk lanjut naik bus umum ke daerah kota. Akhirnya saya tiba ke Bebek Goreng H. Slamet. Yes, makan enak!

Bebek dada remuk!
Rombongan peserta BTS30K

Setelah itu saya memesan GoJek ke daerah Tunjungan untuk membeli sedikit oleh-oleh (Lapis Surabaya) untuk saudara dan teman-teman kerja di Subang (sayangnya oleh-oleh ini malah tertinggal pas berangkat ke Subang) :(. Dari toko oleh-oleh kemudian langsung menuju ke Stasiun Gubeng untuk menunggu kereta api. Di stasiun ternyata saya bertemu kembali peserta BTS30K yang juga pulang menggunakan kereta hahahaha. Ada yang tujuannya ke Solo, Bandung, dan Jakarta.


Setelah berpamitan dengan semua, tepat jam 4 kereta api Bangunkarta (Gubeng-Gambir) mulai berangkat. Dan kereta tiba di Gambir jam 5 pagi kurang sedikit (tepat waktu).
Halo Jakarta! Back to reality!
======================================================================
Seneng rasanya bisa dapet pengalaman baru ikutan event kaya gini, menikmati alam dengan cara yang berbeda, dan dapet banyak temen baru sehobi yang menyenangkan, SERU!
Yes, I love this sport and the community!
See you next trail!

======================================================================
Beberapa tips yang mungkin berguna bagi kalian yang mungkin akan ikut BTS30K tahun depan:
  1. Seperti yang dipesenin ke saya sebelumnya, kalau bisa start di depan/geber di beberapa kilometer awal selagi masih bisa nyusul-nyusul-an. Kalau kena kerumunan di Tanjakan B29, bisa dipastikan kamu akan kehilangan banyak waktu untuk mengantri naik. Ini kata orang-orang menjadi salah satu kunci jadi finisher di BTS30K.
  2. Persiapkan gaiter! Sangat membantu untuk mengurangi kemungkinan sepatu dan kaos kaki kemasukkan pasir. Kalau kamu sangat mengejar waktu, silakan pergunakan gaiter. Karena lumayan loh untuk bongkar sepatu dan kaos kaki setidaknya memakan waktu beberapa menit, dan itu bisa dilakukan berkali-kali (terutama di Bukit Pasir).
  3. Bawa hansaplast. Sangat membantu apabila ternyata lecet-lecet. Terutama di bagian kaki. Saya sempet lecet di bagian belakang tumit pas lagi di Bukit Pasir. Kalau ga pake hansaplast kayanya bakal tersiksa banget deh itu sampai finish.
  4. Minimalisir penggunaan barang baru saat race, entah itu sepatu, kaos kaki, bahkan hydropack sekalipun! Bahu deket leher kanan saya ada semacem luka lecet karena gesekan dengan hydropack baru. Selama race lumayan kerasa perih cuma mau ga mau ya harus ditahan. Emang salah sih, belum pernah di tes. Kalau sudah pernah dipake kan jadi bisa diantisipasi dengan pake plester di bagian yang bergesekan. Temen bahkan ada yang kakinya lecet-lecet karena pake sepatu baru. Jadi sebisa mungkin penggunaan barang barunya diminimalisir ya.
  5. Bawa plastik sampah! Kalau kalian ga mau saku atau tas kalian jadi tempat sampah sementara, tolong bawa plastik sampah. Plis jangan buang sampah di gunung karena ngerusak pemandangan dan alam!
Semoga beberapa tips dari newbie di dunia lari trail ini bermanfaat!

2 comments: